Tab Menu 6



-->

Selasa, 05 Juni 2012

green street hooligan


mungkin bagi sebagian orang film ini udah jadul tapi bagi saya film ini sangat bagus terdapat banyak sekali pesan moral yang bisa di ambil.,(menurut saya tidak tahu pendapat yang lain) "semangat" dalam film ini membuat saya tidak bosan-bosannya untuk menonton ulang ..
yang belom nonton wajib nonton dan yang udah nonton ga da salahnya di puter ulang ,mo atau tidak terserah anda yang penting  stay your ground..!!!

GREEN STREET HOOLIGANS
Matt Buckner (Elijah Wood) adalah seorang jurnalis berbakat besar, pelajar yang di depak dari sekolahnya akibat kedapatan menyimpan narkoba, yang sebenarnya adalah milik teman sekmaranya, seorang anak Gubernur. Matt kemudian berniat melawan tuduhan tersebut dengan pergi ke London untuk menemui kakak kandungnya dan suaminya yang mungkin bisa membantu. Sementara itu Matt berkenalan dengan Steve (Marc Werren) kakak iparnya dari suami kakaknya.

Lewat sebuah momen saat Steve mengajak Matt menyaksikan sebuah pertandingan sepakbola, Matt kemudian perlahan memasuki kehidupan seorang Hooligan. Green Street Hooligan; adalah organisasi dimana Matt -melalui Steve- kemudian bergabung. Di jalanan london bersama Green Street Hooligan Matt mempelajari banyak hal tentang harga diri, kesetiakawanan, loyalitas, kebanggan, dan juga menjadi petarung jalanan.

Permasalahn kemudian timbul saat diketahui Matt adalah seorang jurnalis. Green Street sangat tidak menyukai pemberitaan media. Matt kemudian dihujat dan dianggap tidak menjunjung kesetiakawanan, loyalitas dan sebagainya. Namun Matt kadung cinta dengan Green Street Hooligan. Pada akhirnya lewat sebuah pertarungan besar di jalanan dia membuktikan bahwa dia adalah Hooligan sejati.

GREEN STRET 2

Masih mendompleng popularitas film Green Street sebelumnya, Green Street 2 ini menampilkan cerita berbeda, drama tentang para hooligan dibalik terali besi. Keseharian penuh kekerasan dan pertumpahan darah menjadikan film ini terlihat lebih menarik dari sudut pandang yang berbeda. Lebih banyak action dan perkelahian -yang terjadi antara dua kubu yang berseteru- ditampilkan dalam film ini.

Dendam dan harga diri memicu perseteruan antar mereka melebar hingga ke dunia di luar penjara, melibatkan anggota genk dan keluarga. Di akhir cerita perseteruan mereka kemudian di klarifikasikan melalui sebuah pertandingan sepak bola penjara yang brutal dan keras dan menghalalkan pertumpahan darah.



Secara keseluruhan film GREEN STREET ini menampilkan satu benang merah yang sama, yaitu tentang kesetiakawanan, harga diri, loyalitas dan kebanggan serta pengkultusan terhadap sebuah budaya terbesar dunia yang disebut sepak bola. Nilai-nilai tersebut itulah yang di eksplorasi dalam dua film ini.

Dibalut dengan kualitas cinematografi yang apik, nuansa pewarnaan (tone) yang kental dan serasi, plus bintang-bintang yang ternama menjadi kredit tersendiri untuk film ini. Membuat film yang rata-rata berdurasi 130 menit ini sangat layak dinikmati.

Belakangan setelah menonton dua film ini, ada satu kutipan kalimat yang sering terngiang di telinga saya...

STAND YOUR GROUND AND FIGHT...!!


Refleksi keyakinan, semangat kebersamaan, dan perjuangan untuk mempertahankan apa yang menjadi hak sekaligus tanggung jawab kita, yang harus kita junjung tinggi.


2 komentar: