Pemerintah Inggris melarang ribuah perusuh sepakbola (hooligan) untuk
pergi ke Ukraina dan Polandia untuk menyaksikan langsung laga putaran
final Piala Eropa 2012. Kebijakan larangan yang dikeluarkan Departeman
Dalam Negeri Inggris itu diberlakukan kepada 2.482 hooligan untuk
mencegah para hooligan membuat onar di kejuaraan kasta tertinggi di
benua biru itu.
Pada hooligan akan diminta untuk menyerahkan
paspor masing-masing kepada tentara anti huru-hara. Hal itu sebagai
tindakan pencegahan dan meredam kerusuhan selama Piala Eropa berlangsung
musim panas mendatang.
Selain menyerahkan paspor, hooligan juga
tak akan dibiarkan meninggalkan negara Ratu Elizabeth itu, sebelum
pembukaan hingga penutupan Piala Eropa 2012, yakni pada 29 Mei hingga 1
Juli 2012.
Selain hooligan, siapapun yang mendapatkan perintah larangan selama pertandingan Piala Eropa 2012 berlangsung, juga
dipaksa untuk menyerahkan paspor.
Perdana Menteri Inggris, David
Cameron menyatakan, aturan larangan menyaksikan pertandingan secara
langsung dalam beberapa tahun terakhir, terbukti meningkatkan citra fans
sepakbola Inggris di negara lain. Cameron mencontohkan, saat para
hooligan dilarang untuk pergi ke Afrika Selatan saat Piala Dunia 2010
lalu, tidak ada satupun fans sepakbola yang ditahan karena kekerasan.
Selain itu, fans sepakbola Inggris terpilih sebagai fans terbaik dalam
Kejuaraan Eropa di Jerman pada 2006, tanpa kehadiran hooligan di Jerman.
“Kami
bermaksud memastikan reputasi fans sepakbola kami tetap baik. Dan kami
akan menggunakan seluruh kekuatan untuk memastikan perusuh yang berniat
berbuat kerusuhan, tidak akan diijinkan melakukan kunjungan ke Ukraina
dan Polandia selama Piala Euro 2012,” ujar Menteri Dalam Negeri Inggris
@joesesath
Tidak ada komentar:
Posting Komentar