Juventus didirikan dengan nama Sport Club Juventus pada pertengahan
tahun 1897 oleh siswa-siswa dari sekolah Massimo D'Azeglio Lyceum di
daerah Liceo D’Azeglio, Turin, Awal mula dibentuknya klub ini adalah
sebagai pelampiasan dari anak-anak yang saling berteman dan
menghabiskan waktu untuk jalan-jalan bersama dan bersenang-senang serta
melakukan berbagai hal positif. Usia anak-anak tersebut rata-rata 15
tahunan, yang tertua berumur 17 dan lainnya di bawah 15 tahun. Setelah
itu, hal yang mungkin tidak jadi masalah sekarang ini tapi merupakan hal
yang terberat bagi pemuda-pemuda tersebut saat itu adalah mencari
markas baru. Salah satu pendiri Juventus, Enrico Canfari dan
teman-temannya kemudian memutuskan untuk mencari sebuah lokasi dan
akhirnya mereka menemukan salah satu tempat yaitu sebuah bangunan yang
memiliki halaman yang dikelilingi tembok, mempunyai 4 ruangan, sebuah
kanopi dan juga loteng dan keran air minum. Selanjutnya, Canfari
menceritakan tentang bagaimana terpilihnya nama klub, segera setelah
mereka menemukan markas baru. Akhirnya, tibalah pertemuan untuk
menentukan nama klub dimana terjadi perdebatan sengit di antara mereka.
Di satu sisi, pembenci nama latin, di sisi lain penyuka nama klasik dan
sisanya netral. Lalu, diputuskanlah tiga nama untuk dipilih; "Societa
Via Port", "Societa sportive Massimo D’Azeglio", dan "Sport Club
Juventus". Nama terakhir belakangan dipilih tanpa banyak keberatan dan
akhirnya resmilah nama klub mereka menjadi "Sport Club Juventus", tetapi
kemudian berubah nama menjadi Foot-Ball Club Juventus dua tahun
kemudian. Klub ini lantas bergabung dengan Kejuaraan Sepak Bola
Italia pada tahun 1900. Dalam periode itu, tim ini menggunakan pakaian
warna pink dan celana hitam. Juve memenangi gelar Seri-A perdananya pada
1905, ketika mereka bermain di Stadio Motovelodromo Umberto I. Di sana
klub ini berubah warna pakaian menjadi hitam putih, terinspirasi dari
klub Inggris Notts County.
Pada 1906, beberapa pemain Juve
secara mendadak menginginkan agar Juve keluar dari Turin. Presiden
Juve saat itu, Alfredo Dick kesal dan ia memutuskan hengkang untuk
kemudian membentuk tim tandingan bernama FBC Torino yang kemudian
menjadikan Juve vs. Torino sebagai Derby della Mole. Juventus
sendiri ternyata tetap eksis walaupun ada perpecahan, bahkan bisa
bertahan seusai Perang Dunia I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar