Musuh bebuyutan Ajax Amsterdam ini didirikan di sebuah pub bernama De
Vereeniging pada 1908 dengan nama Wilhelmina. Awalnya klub menggunakan
seragam berwarna biru dengan lengan merah dan celana putih. Setelah
beberapa kali berganti nama, saat promosi ke asosiasi sepakbola
nasional, nama SC Feyenoord mulai digunakan. Nama tersebut sesuai
distrik wilayah saat klub didirikan.
Selama Perang Dunia II,
Feyenoord mengungsi pindah ke stadion rival sekotanya, Sparta Rotterdam,
di Het Kasteel karena De Kuip digunakan sebagai markas Nazi. Masa
kejayaan Feyenoord terutama diukir pada akhir 1960-an. Setelah menjuarai
liga musim 1968/69, Feyenoord menjadi klub Belanda pertama yang sukses
merebut Piala Champions. Hebatnya, itu dilakukan setelah Ajax gagal di
final tahun sebelumnya di tangan AC Milan. Feyenoord sukses membekuk
sang juara bertahan dan di final menaklukkan Glasgow Celtic di San Siro
dengan skor 2-1.
Periode keemasan itu mulai menurun, meski pada
awal 1990-an Feyenoord mampu merengkuh empat kali trofi Piala Belanda
dalam rentang 1991 hingga 1995. Kali terakhir klub dengan pendukung
fanatik ini menjuari liga adalah musim 1998/99. Sempat sukses menjuarai
Piala UEFA 2001/02 di kandang sendiri, Feyenoord masih berjuang
menemukan kembali kejayaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar